Kreatifitas sungguh susah didapatnya. Padahal permasalsahan banyak terjadi disekitar kita. Kata orang, ide kreatif itu bisa didapat dengan mudah waktu lagi boker di kamar mandi, jalan-jalan entah kemana gitu. Ada yang bilang lagi kalau kreatif itu harusnya sih dilatih sejak dini, alias anak-anak.Mungkin waktu yang tepat ya antara masa pra sekolah gitu. Ada yang bilang juga kalau kreatif itu dapetnya gampang kalo emang dasarnya sudah kreatif. Mangkanya aku iri sama negara Jepang yang orangnya banyak kreatifnya.
Katanya sih kalau mau kreatif janganlah membatasi pikiran kita. Artinya membatasi pikiran disini adalah ketika kita punya ide, selalu diiringi dengan keadaan 'tapi'. Membuat buah jeruk bisa beraroma mawar, setelah kita pikir itu menarik, muncullah kata 'tapi', 'tapi gimana caranya', 'tapi bagus gak ya', 'tapi ini,tapi itu,tapi dll'. Hal itulah yang membatasi pikiran kita. Mmang bingung juga sih kalau misalnya sudah dapat ide, tapi bingung gimana cara untuk mewujudkannya. Kalau sekadar memunculkan ide saja mungkin bisa, bagaimana cara merealisasikannya? Aku masih belum paham gimana caranya untuk mengatasi hal itu.
Kreatifitas itu bisa dilatih kok sejak dini. Sebenernya di salah satu buku yang aku baca, salah satu caranya adalah memasak dan musik. Mungkin sebenarnya bukan hanya hal itu saja, seperti menjahit, menggambar, dan pelajaran seni lainnya bisa dijadikan alat untuk menambah kreatifitas. Nah hal itu cock dengan apa yang terjadi di Jepang. Di Jepang itu kalau aku baca di komik sih ada pelajaran memasak, musik, menyanyi, tetap menggambar, karena pelajaran itu akan melatih otak kanan kita untuk 'jalan' mengimbangi otak kiri, seperti yang kita ketahui kalau kreatif itu datangnya dari otak kanan. Mereka sudah diajari masak dan hal hal seni sejak dini. Dan memang tidak bisa dipungkiri kalau pelajaran itu memang sangat mengasyikkan.
Nah, hal itulah yang tidak ada di Indonesia. Aku sih melihatnya kalau di Indonesia itu ditanamkan daktrin yang Study Oriented alias hanya belajar saja. Itu dibuktikan dengan banyaknya sekolah, tempat pekerjaan, yang hanya mementingkan nilai akademik saja. Untuk yang non akademik, mereka yang menginginkannya harus berusaha mencarinya sendiri. Miris memang kalau menyadari kalau kreatifitas itu mahal harganya dan susah didapat idenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar