Permainan kata sungguh sangat canggih akhir-akhir ini. Dari yang alay sampai yang tersembunyi maksudnyapun termasuk dalam permainan kata. Seperti yang aku alami hari ini. Modusnya sih syukuran, tapi ternyata ada buntut yang menggelambir dibelakangnya, yaitu evaluasi dadakan. Meskipun ni ya kita udah di tahun kedua, tapi evaluasi pengkaderan tetep aja jalan. Dan parahnya evaluasi itu dilakukan di depan maba. Entah itu apa maksudnya, aku juga masih belum mudeng sampek sekarang. Untuk 'cambukan' mungkin? Nggak mungkin kan ngajarin mabanya buat ngelawan yang ngader?
Salah satu sikap yang harus ditanamkan pada situasi seperti ini ya cuma positif thinking aja. Mikir aja kalau mereka nggak mungkin melakukan suatu hal yang menjerumuskan adik-adiknya. Tapi aku selalu nggak mudeng kenapa kok caranya selalu berlawanan dengan kebaikannya. Ini kadang yang bikin ambigu pikiran. Maunya positif thinking, tapi kok caranya beda. Selalu seperti itu.
Ya sudahlah, diambil sisi positifnya aja, darisana aku juga tau gimana mengemban tanggung jawab, karena gimanapun juga untuk saat ini maba bergantung padaku, pada tim pengkaderan. Kalau kita memberikan contoh yang salah, maka akan berdampak buruk juga bagi mereka. Mangkanya ini adalah salah satu cara untuk mengingatkan kita agar menjadi lebih baik dan lebih siap lagi dari sekarang. Tinggal besok gimana caranya bisa mengembalikan kembali imej kita yang hampir runtuh dan mengembalikan kepercayaan mereka kemballi pada kita. Besok tinggal gimana caranya buat cooling down setelah acara semalam dan tanamkan nilai positif thinking sebanyak-banyaknya pada maba. Semangat OC !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar