Awalnya aku terkejut menerima smsmu malam ini yang membuka
pembicaraan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Awal pembicaraan, kamu
menanyakan apakah aku akan terus ‘perang dingin’ dan terus ‘menyiksa’ dia,
tentu saja aku jawab nggak. Aku menjelaskan kalau sebenarnya aku juga tersiksa dengan
keadaan yang seperti ini, kalau dia nggak bisa segera menangkap maksud yang aku
mau.
Dari pembicaraan malam itu aku memulai untuk terbuka dan
menjelaskan masalahku sama dia meskipun sambil menahan keluarnya air mata. Nggak
mungkin banget aku nangis di depan orang banyak karena posisiku saat itu masih
rapat juga. Pembicaraan berlangsung agak lama, dan kalau menurutku masih belum
menemukan titik temunya tapi kamu malah
pamit untuk istirahat karena sakit.
Aku seneng kamu membuka pembicaraan untuk menyelesaikan masalah,
tapi yang paling aku gak suka kalau penyelesaiannya belum jelas, tiba-tiba
ditinggal aja. Memang untuk kasus yang sekarang aku gak bisa nyalahin kamu,
karena gimanapun kamu dalam keadaan sakit. Tapi ya gimana aku bisa balikin mood
ku lagi? Permasalahannya aja belum selesai, aku belum mendapatkan solusi dari
dia. Gimana aku mau ceria lagi dan nganggap kalo nggak ada apa-apa sama dia,
sedangkan solusinya masih setengah-setengah gini. Ngganjel. Tau sendiri kan
rasanya ngganjel seperti apa, kayak ada benjolan di tas punggung bagian
belakang gara-gara salah naruh barang yang gendut.
Kalo gini caranya, mending gak usah ada masalah aja sama dia,
tapi itu rasanya gak mungkin banget. Suatu hubungan kalo nggak ada masalah
malah aneh, jangan-jangan hubungan itu sendiri adalah masalahnhya. Terus ini
gimana kelanjutannya, masak ya bersambung? Kok lucu banget ya pakek acara
bersambung segala, dikira film sekuel apa ya. Ya pastinya males lh buat bahas
masalah yang sama, lha tapi kan kalo gak selesai moodku gak bisa balik normal
lagi, lha terus kamu mau berbuat apa?
Temenmu nggak ada yang yang LDR? Pasti
ada kan. Cobalah kamu tanya-tanya sama dia kesehariannya dia sama pacarnya
gimana. Coba kamu belajar sedikit dari dia gimana cara pacarannya. Aku nggak
nuntut kamu buat ngelakuin persis seperti hubungannya temenmu, cuma aku pengen
kamu belajar sedikit dari pengalamannya dia. Biar kamu nggak terus-terusan aku
salahin. Aku ya gak mau kalo kamu ‘siksa’ terus. Aku jug apunya hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar