Selasa, 16 April 2013

SOLUSI TAK BERUJUNG (BUNTU)


Awalnya aku terkejut menerima smsmu malam ini yang membuka pembicaraan untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Awal pembicaraan, kamu menanyakan apakah aku akan terus ‘perang dingin’ dan terus ‘menyiksa’ dia, tentu saja aku jawab nggak. Aku menjelaskan kalau sebenarnya aku juga tersiksa dengan keadaan yang seperti ini, kalau dia nggak bisa segera menangkap maksud yang aku mau.

Dari pembicaraan malam itu aku memulai untuk terbuka dan menjelaskan masalahku sama dia meskipun sambil menahan keluarnya air mata. Nggak mungkin banget aku nangis di depan orang banyak karena posisiku saat itu masih rapat juga. Pembicaraan berlangsung agak lama, dan kalau menurutku masih belum menemukan titik temunya tapi  kamu malah pamit untuk istirahat karena sakit.

Aku seneng kamu membuka pembicaraan untuk menyelesaikan masalah, tapi yang paling aku gak suka kalau penyelesaiannya belum jelas, tiba-tiba ditinggal aja. Memang untuk kasus yang sekarang aku gak bisa nyalahin kamu, karena gimanapun kamu dalam keadaan sakit. Tapi ya gimana aku bisa balikin mood ku lagi? Permasalahannya aja belum selesai, aku belum mendapatkan solusi dari dia. Gimana aku mau ceria lagi dan nganggap kalo nggak ada apa-apa sama dia, sedangkan solusinya masih setengah-setengah gini. Ngganjel. Tau sendiri kan rasanya ngganjel seperti apa, kayak ada benjolan di tas punggung bagian belakang gara-gara salah naruh barang yang gendut.

Kalo gini caranya, mending gak usah ada masalah aja sama dia, tapi itu rasanya gak mungkin banget. Suatu hubungan kalo nggak ada masalah malah aneh, jangan-jangan hubungan itu sendiri adalah masalahnhya. Terus ini gimana kelanjutannya, masak ya bersambung? Kok lucu banget ya pakek acara bersambung segala, dikira film sekuel apa ya. Ya pastinya males lh buat bahas masalah yang sama, lha tapi kan kalo gak selesai moodku gak bisa balik normal lagi, lha terus kamu mau berbuat apa?

Temenmu nggak ada yang yang LDR? Pasti ada kan. Cobalah kamu tanya-tanya sama dia kesehariannya dia sama pacarnya gimana. Coba kamu belajar sedikit dari dia gimana cara pacarannya. Aku nggak nuntut kamu buat ngelakuin persis seperti hubungannya temenmu, cuma aku pengen kamu belajar sedikit dari pengalamannya dia. Biar kamu nggak terus-terusan aku salahin. Aku ya gak mau kalo kamu ‘siksa’ terus. Aku jug apunya hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar