Penyesalan itu pasti terjadi belakangan. Hal ini supaya kita
bisa belajar dari kesalahan yang kita lakukan agar tidak mengulangi kesalahan
sebelumnya. Penyesalan itu sakit memang, tapi inilah yang namanya pembelajaran.
Kalau nggak ada penyesalan, maka tidak ada yang namanya perbaikan diri. Penyesalan
itu bagaikan pecut yang menyambar hati kita, pikiran kita, emosi kita. Pecut aja
kalo terkena kulit, pasti sakit rasanya, memerah, dan bahkan ada yang berdarah.
Apalagi kalau sampai memukul hati, akan bagaimanakah jadinya?
Inilah yan aku alami saat ini. Aku menyesal kurang belajar
dengan baik sehingga ipk ku turun jadi 2,96, padahal awalnya 3,25. Padahal orang
tuaku selalu mengingatkan aku supaya belajar dengan rajin agar bisa mempertahankan ipk ku supaya tidak jatuh. Tapi
memang kenyataannya itu sulit sekali mempertahankan ipk segitu, apalagi aku
kuliah di teknik. Sebenarnya aku kurang suka berhitung, mungkin akan beda lagi
kalau aku kuliahnya di daerah yang menghafal. Terkadang nilai yang didapatkan
juga bergantung pada dosen. Dosen kadang suka me-random nilai sesuka mereka. Kalau
kebetulan dosennya baik randomnya juga terkadang baik, tapi kalau dosennya
nggak enak, kadang nilai yang diberikan sangat ‘nggantung’ untuk disimpan saja
atau diulang. Di posisi ini kadang mahasiswapun nggak bisa disalahkan.
Tapi aku merasa kalau 2 semester ini nilai memang
bener-bener permainan dosen. Karena temanku yang pintarpun, mendapatkan nilai
yang tidak sesuai dengan kemampuannya hanya gara-gara nilai random ini. Tapi terkadang
orang tua juga masih kurang mengerti akan keadaan ini, sehingga seakan-akan
kita yang salah lagi. Dan akhirnya, ipk-ku masih belum bisa untuk diatas 3 lagi.
Ini juga akhirnya berdamoak pada persyaratan beasiswa yang
akan aku ikuti. Susah sekali untuk mencari beasiswa yang nilai ipk nya dibawah
3, padahal nilai ipku hanya 3 kurang sedikit saja. Rata-rata yang dicari pasti
diatas ipk diatas 3. Sudah tak terhitung beasiswa apa saja yang aku lewatkan
hanya gara-gara masalah ipk. Terakhir aku menemukan 2 beasiswa yang memasukkan
syarat ipk diatas 2,75. Oke, aku mendaftarkan diri. Dan ternyata, 1 dari
beasiswa yang kuajukan gagal. Mungkin bukan rejekiku juga, karena tahun
sebelumnya aku mendapat beasiswa di tempat yang sama. Tinggal 1 saja ini
harapanku, tapi sepertinya juga masih tidak ada kabar. Sempat ngirim lewat pos,
tapi ternyata suratnya kembali karena alamatnya tidak dikenal. Aku coba kirim
lewat email, barangkali sampai, tapi sampai sekarang masih belum ada pengumuman
dan nggak ada respon. Aku berharap, yang ini bisa tembus.
Dengan gagaknya beasiswaku yang pertama, rasanya aku dipompa
lagi semangatnya supaya rajin belajar lagi, meskipun ini sudah mendekati ujian,
tapi nggak ada kata terlambat untuk belajar bukan? Semoga saja nanti aku bisa
mendapatkan beasiswa lagi. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar