Sabtu, 18 Februari 2012

Esay Togampot


Togampot
Saat ini jarang sekali ditemukan obat (jamu) tradisional yang dijual keliling. Kalau ada, mungkin hanya beberapa tempat saja yang masih menjuat obat tradisional secara keliling. Saat ini kegunaan obat tradisional secara tidak langsung sudah digantikan oleh adanya obat yang diproses secara modern. Meskipun ada pabrik yang membuat obat tradisional, tetapi cara pengolahannya menggunakan peralatan modern dan penambahan bahan-bahan kimia.
Penambahan bahan-bahan kimia pada obat terkadang menyebabkan alergi pada konsumen yang memperparah atau menimbulkan penyakit baru untuk peminumnya. Biasanya alasan memilih obat modern karena lebih mudah didapat dan tidak perlu repot-repot membuatnya. Hal ini menjadikan obat modern lebih populer dibandingakn dengan obat tradisional.
Tetapi, masih ada orang yang lebih mempercayai obat tradisional untuk mengobati penyakit dan mempertahankan imunitas tubuh mereka. Alasannya tentu karena obat tradisional tidak mengandung bahan kimia buatan dan bahan pengawet lainnya. Apalagi kalau mereka memiliki anak yang masih bayi, biasanya mereka lebih memilih obat tradisional dibandingkan obat modern. Karena penggunaan obar modern untuk anak bayi dilarang karena mengandung bahan kimia dan pengawet. Selain itu daya tahan bayi terhadap bahan kimia masih sangat lemah sehingga para inu cenderung memilih obat tradional.
Seperti contohnya ketika bayi mengalami demam, ibu biasanya memberikan irisan bawang merah yang dicampur dengan air lalu ditaruh di dahi sang bayi. Atau saat bayi mengalami batuk obatnya adalah bunga blimbing wuluh direbus dengan air putih dan ditambah gula batu. Gula batu itu bentuknya putih seperti kristal. Setelah direbus biarkan dingin dan minumkan beberapa sendok saja. Untuk anak yang susah makan bisa juga dibuatkan jamu beras kencur dan temulawak.
Biasannya beberapa orang suka untuk menanam sendiri bahan-bahan untuk membuat obat tradisional seperti temulawak, jahe, kencur, dll. Tanaman tersebut biasanya ditanam di halaman rumah atau kebun belakang rumah. Namun hal ini menjadi suatu kendala apabila tinggal di perkotaan. Lahan yang ada sebagai halaman rumah sangat sempit, bahkan tidak memiliki halaman. Hal ini bisa diatasi dengan sistem tanam togampot.
Togampot adalah suatu sitem menanam tanaman obat-obatan seperti kencur, jahe, lengkuas, temulawak, temuireng, dll yang dilakukan di dalam pot. Alasan menanam tumbuhan obat tersebut ke dalam pot adalah karena terbatasnya ruang tanam pada sekitar rumah sehingga tidak memungkinkan untuk ditanam di halaman rumah. Togampot biasanya banyak ditemukan didaerah perkotaan yang kebanyakan minim lahan.
Sistem tanamnya sama halnya seperti menanam tanaman hias yang lainnya. Kita harus rutin untuk merawat dan menyiraminya agar tumbuh dengan subur. Sistem togampot ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu memiliki bahan persediaan obat sendiri, menambah persediaan oksigen di sekitar rumah, menghijaukan rumah, memperindah rumah, mengurangi polusi yang ada disekitar rumah, ikut melestarikan lingkungan sekitar dengan adanya taman mini togampot, menghemat lahan.
Tanaman toga ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit ringan seperti batuk, pilek, gatal-gatal, asma, sakit perut, menambah imunitas, dll. Memang benar kalau saat ini kebanyakan orang memilih untuk menggunakan obat yang praktis, tetapi alangkah baiknya kalau diimbangi dengan bahan-bahan tradional. Obat yang modern mengandung bahan kimia yang bisa merusak ginjal bila dikonsumsi terlalu sering.
lebih baik ppilih yang alami-alami saja daripada memberatkan organ ginjal kita. Kita harus "menghemat" pemberian Alloh kepada kita, merawatnya dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar